Selasa, 06 Juni 2017

Ketahuilah Beberapa Cara Pengobatan Penyakit Jantung

Penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah agar tidak memburuk.


Jika mengidap penyakit jantung, Anda sangat dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup Anda seperti menjaga pola makan serta berolahraga, minum obat secara teratur, serta berhenti merokok. Penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah agar tidak memburuk.

Penanganan lebih invasif seperti operasi akan dianjurkan jika penyakit jantung bertambah parah sehingga mengganggu kualitas hidup seseorang.

Memperbaiki Pola Hidup

Dengan memperbaiki pola hidup, pengidap dapat terhindar dari risiko terjadinya gejala-gejala penyakit jantung. Mengubah pola hidup dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana, misalnya:
Menerapkan pola makan yang sehat.

Berhenti merokok.
Berolahraga secara teratur.
Mengurangi konsumsi minuman keras.

Langkah Penanganan Medis

Memperbaiki pola hidup saja terkadang tidak cukup untuk menangani penyakit jantung. Karena itu, dokter juga biasanya menganjurkan penggunaan obat-obatan atau prosedur operasi untuk mengatasi penyakit ini.
Statin

Obat ini berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga dapat memperlambat perkembangan penyakit jantung. Beberapa jenis statin yang sering diberikan dokter adalah simvastatin, pravastatin dan atorvastatin.

Antiplatelet

Obat ini diminum untuk mencegah penggumpalan darahdengan cara mengencerkan darah. Hal tersebut dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung.  Jenis antiplatelet yang umum digunakan meliputi aspirin dosis rendah, clopidogrel, ticagrelor, dan prasugrel.

Anti-hipertensi dan obat diabetes

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi dan/atau diabetes, sangat penting bagi Anda untuk mengontrol perkembangan penyakit-penyakit ini. Pastikan obat anti-hipertensi dan obat diabetes Anda telah sesuai dan membawa hasil yang efektif. Jika tidak, temui dokter untuk mencari cara pengobatan yang lebih cocok. Ingatlah bahwa pola hidup yang sehat juga berperan penting dalam penanganan kedua penyakit ini.  Beberapa contoh obat tersebut antara lain:

Obat penghambat beta (Beta-blockers)

Dengan mengonsumsi obat ini, laju denyut jantung akan berkurang dan aliran darah akan menjadi lebih lancar. Hal itu akan membuat beban jantung berkurang sehingga serangan angina pun dapat dihindari. Jenis-jenis obat penghambat beta meliputi atenolol, bisoprolol, metoprolol, dan propranolol.

Obat penghambat kanal kalsium (Calcium channel blockers)

Obat penghambat kanal kalsium membuat dinding pembuluh darah melebar sehingga tekanan darah dapat turun. Jenis-jenis obat penghambat kanal kalsium meliputi amlodipine, verapamil, dan ditiazem

Obat nitrat

Cara kerja nitrat sama dengan cara kerja obat penghambat kanal kalsium. Obat ini berfungsi untuk melebarkan diameter pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke jantung dan meredakan serangan angina. Nitrat dapat menurunkan tekanan darah dan menghilangkan rasa nyeri di dada. Kinerja obat ini ada yang singkat dan ada juga yang lambat. Nitrat tidak hanya tersedia dalam bentuk tablet, tapi juga tersedia dalam bentuk semprot, gel, atau koyo. Gliseril trinitrat dan isosorbide mononitrate adalah obat nitrat yang biasanya sering digunakan.

Ivabradine

Bagi pengidap penyakit jantung yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat beta  (misalnya, karena mengalami infeksi paru-paru), obat ini sering diberikan oleh dokter. Ivabradine mengurangi beban jantung dengan cara memperlambat laju denyutnya.

Nicorandil

Obat ini dapat digunakan sebagai pengganti obat penghambat kanal kalsium karena fungsinya yang sama. Nicorandil memperlancar aliran darah ke jantung dengan cara memperlebar diameter pembuluh darah.

Ranolazine

Obat ini bekerja dengan membuat otot jantung lebih rileks, tapi tidak memengaruhi laju detak jantung atau pembuluh darah. Karena itu, ranolazine sangat cocok digunakan untuk pengidap gagal jantung atau orang dengan ritme jantung yang abnormal.

Obat penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitors)

Obat ini dapat menghambat aktivitas hormon angontensin yang membuat pembuluh darah menyempit. Selain biasa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, obat ini juga dapat menurunkan kinerja jantung dan memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.

Diuretik

Obat ini dapat meningkatkan pengeluaran air dan garam yang berlebih dari tubuh melalui urine.

Penanganan Melalui Operasi
Jika obat sudah tidak efektif untuk mengatasi gejala-gejala angina yang Anda alami, dokter akan menganjurkan prosedur operasi. Selain untuk angina, operasi ini juga dilakukan pada pasien yang telah mengalami serangan jantung.

Intervensi Jantung Perkutan (PCI) atau Angioplasti Koroner

Operasi ini bertujuan untuk memperlebar arteri jantung yang mengalami penyempitan. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan balon kecil pada bagian luar arteri untuk menyingkirkan jaringan lemak yang mempersempit arteri. Dengan demikian, aliran darah dapat menjadi lancar.Setelah itu cincin (stent) dipasang dalam arteri agar tidak menyempit kembali.

Bedah bypass arteri jantung (CABG)

Prosedur operasi ini meliputi penanaman pembuluh darah dari anggota tubuh lain untuk membuka rute baru bagi aliran darah ke jantung sehingga suplai darah mencukupi. Penderita diabetes, pasien lanjut usia dan yang mengalami lebih dari dua penyempitan pembuluh darah dianjurkan untuk menjalani CABG daripada PCI.

Transplantasi Jantung

Tindakan ini akan dilakukan jika kondisi jantung sudah sangat parah dan obat tidak dapat mengatasi masalah tersebut. Tranplantasi jantung dilakukan dengan cara mengganti jantung yang telah rusak dengan jantung yang sehat dari donor.

Sumber http://www.alodokter.com

0 komentar

Posting Komentar